Rabu, 10 April 2013



PENDAHULUAN


Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) adalah sistem yang dapat digunakan untuk menangkap, menyimpan, menganalisa, serta mengelola data dan karakteristik yang berhubungan yang secara spasial mengambil referensi kebumi. Lebih jauh, system ini dapat didefinisikan sebagai system computer untuk memadukan, menyimpan, membagi, serta menampilkan informasi yang mengambil acuan geografis. Dalam bidang perairan, ilmu ini memiliki peranan yang sangat penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik spasial maupun non spasial, yang akurat dan terkini, terutama data dan informasitemati yang mengilustrasikan kondisi suatu wilayah. Perubahan kondisi wilayah pada daerah yang akan disusun rencana tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh para perencana, karena kualitas rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman para perencana terhadap kondisi fisik wilayah perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah system informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG). Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan, yang kemudian dituangkan dalam layer-layer peta. Sistemin formasi yang meng-overlay-kan beberapa layertematik diatas peta dasar sungguh membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para perencana, serta dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak, sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan efektif.
Sistem Informasi geografis merupakan suatu sistem yang mempunyai basis komputerisasi yang berfungsi untuk menyimpan, mengelola, menganalisis, dan dapat mengaktifkan kembali data yang telah mempunyai referensi keruangan, untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. SIG dapat mengintegrasikan system opersi database seperti query dan analisis statistic dengan keuntungan analisis geografis yang di tawarkan dalam bentuk peta. Sistem Informasi Pemetaan (informasi spasial) yang dapat membedakan dengan system infomasi yang lainnya seperti contoh database. SIG dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik spasial dari data-data yang terdiri dari beberapa lapis digital. Perhitungan perubahan spasial dapat dilakukan melalui analisis tumpang susun (overlay analysis).
Database dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yg saling terkait dan dirancang untuk menyatukan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah lembaga atau organisasi. Database ini mempunyai dua indicator penting yaitu integrated (terpadu) dan shared (mudah diakses dan digunakan). Sedangkan database management system (DBMS) adalah sebuah intermediasi antara program-program aplikasi oleh pengguna dan database yang ada. Pengguna menggunakan program aplikasi dan membutuhkan software untuk memproses data dalam DBMS environment dan kemudian menyimpan atau mengakses data. Jadi secara sederhana database merupakan kumpulan data persistent yang digunakan oleh sistem-sistem aplikasi dari berbagai pengguna tertentu.

 
ISI


SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan  dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan,  menyimpan dan menganalisa objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi  merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG  merupakan system komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani  data yang bereferensi geografi: (a) masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan  pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi data, (d) keluaran
Secara prinsip tujuan umum pemrosesan data pada teknologi SIG yaitu mempresentasikan :
Ø  Input
Ø  Manipulasi
Ø  Pengelolaan
Ø  Query
Ø  Analysis
Ø  Visualisasi
Konsep SIG
Sumber data untuk keperluan SIG dapat berasal dari data citra, data lapangan, survey kelautan, peta, social ekonomi, dan GPS. Selanjutnya diolah di laboratorium atau studio SIG dengan software tertentu sesuai dengan  kebutuhannya untuk menghasilkan produk berupa informasi yang berguna, bias berupa peta konvensional, maupun peta digital sesuai keperluan user, maka harus ada input kebutuhan yang diinginkan user, dapat dilihat pada gambar berikut:
 Komponen SIG
 Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam lima komponen utama yaitu:
  1. Perangkat keras (Hardware)
  2. Perangkat Lunak (Software)
  3. Pemakai (User)
  4. Data
  5. Metode
 Untuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat dua jenis data, yaitu:
Ø  Data spasial, yaitu data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, atau pun gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x, y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
Ø  Data non-spasial, disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi Geografis adalah perangkat lunak (software). Dalam pendesainan peta digunakan salah satu software SIG yaitu MapInfo Profesional 8.0. MapInfo merupakan sebuah perengkat lunak Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Co. Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, dan menganalisis data secara geografis.  
Tujuan dilakukannya pembuatan aplikasi SIG dalam bidang kelautan dan perikanan :

  •  Mengetahui ikan di laut berada dan kapan bias ditangkap
  • jumlah yang berlimpah merupakan pertanyaan yang sangat biasa didengar.
  • Meminimalisir usaha penangkapan dengan mencari daerah habitat ikan, disisi biaya BBM yang besar, waktu dan tenaga nelayan
  •  mengetahui area dimanaikan bias tertangkap dalam jumlah yang besar



Manfaat :
Salah satu alternatif yang menawarkan solusi terbaik adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan jauh (inderaja) kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-fakto rlingkungan laut yang mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara berkala, cepat dan dengan cakupan area yang luas.
Berikut beberapa Kegunaan SIG dalam Ekosistem Pesisir dan Perikanan :
  • Data mengenai kandungan klorofil dan suhu permukaan air laut yang diperoleh dari NOAA AVRR yang memiliki fungsi sebagai prakiraan perikanan untuk melihat kondisi ikan secara akurat.
  •  Data Warna Laut :Memberikan informasi ketersediaan makanan dalam kolom air.
  •  Data Suhu: Menggambarkan lingkungan laut.
  • Dengan teknik boundaries/fronts/gradients dari klorofil dan SPL dapat memperoleh hasil yang meningkat antara 70-100% dalam perikanan pelagis/ ikan yang ada di dasar dan ikan-ikan demersal.
  • Digunakan dalam evaluasi potensi lahan pengembangan obyek pariwisata perikanan.
  • Digunakan untuk mempercepat dan mempermudah penataan ruang (pemetaan potensi) sumberdaya wilayah pesisir yang sesuai dengan dayadukung lingkungannya.


PENUTUP


            Sistem informasi geografis adalah alat dengan system computer yg digunakan untuk memetakan kondisi dan peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi SIG ini dapat mengintegrasikan system operasi database seperti query dan analisis statistic dengan berbagai keuntungan analysis geografis yang ditawarkan dalam bentuk peta. Dengan kemampuan pada system informasi pemetaan (informasi spasial) yang membedakannya dengan system informasi lain seperti database, maka SIG banyak digunakan oleh masyarakat, pengusaha dan instansi untuk menjelaskan berbagai peristiwa, memprediksi hasil dan perencanaan strategis.
            Teknologi ini juga dapat mendeskripkan karaketristik objek pada peta dan menentukan posisi kordinatnya, melakukan query dan analysis spasial serta mampu menyimpan, mengelola, mengupdate data secara terrorganisir dan efisien.